Rabu, 26 Januari 2011

Pindang

Pindang oh pindang… It’s Pindang Talk! saya suka sekali kalau harus membahas pindang. Bahasnya saja saya senang apalagi makanannya. Pindang adalah salah satu makanan utama dari Palembang. Dan kalau kawan-kawan ingin mencoba, pindang mudah sekali untuk ditemui. Cita rasa pindang sangat segar karna mengandung kuah yang agak asam dan gurih. Uuuwww how ‘bout that?!! Huh… Percayalah kawan rasanya enak sekali.
Dan kalau kawan-kawan ingin mencoba, pindang mudah sekali untuk ditemui Banyak sekali Rumah makan yang menyajikan pindang yang tersebar di banyak tempat di Palembang. Dimulai dari restaurant pindang yang mahal sampai rumah makan pindang yang bisa dikategorikan sederhana tapi tetap terjaga kelezatannya kawan. Tempat makan pindang yang terbilang terkenal dan sekaligus mahal adalah Rumah Makan Mahkota (yang terletak disebelah kantor saya), RM Sri melayu, RM Pindang Musi Rawas, RM Pindang Pegagan dan banyak lagi. Nah kalau kantong terbatas seperti kantong saya bisa coba makan di Rumah Makan sederhana yang tersebar di banyak tempat di sekitar kota Palembang seperti di dekat kantor saya di belakang Bank BRI di Jl. Let. Iskandar atau di daerah jalan bekas bioskop mawar (yang menurut beberapa orang agak mahal) tetapi mungkin ada lagi tempat lain yang saya kurang tau. (saya sungguh berharap kalau ada salah satu pemilik rumah makan yang saya sebutkan ini bisa sesekali traktir saya makan di sana sepuasnya atau oaling tidak kasih discount gitu… :p)
Menurut asal daerahnya pindang ikan dibedakan berdasarkan asal daerahnya seperti pindang meranjang, pindang pegagan, pindang musi rawas dan yang paling sering saya makan pindang komring karna ibu saya tercinta berasal dari Komring Adumanis. Dan pada bahan ada beberapa jenis pindang, Pindang Ikan yang bisa dibuat dari berbagai jenis ikan seperti ikan patin, ikan belida, ikan gabus, ikan sepat dan kalau bisa memasaknya utuh – ikan seluang. Selain pindang ikan ada juga Pindang Tulang. Yang terbuat dari tulang sapi yang masih ada daging daging yan menempel di tulangnya. Seperti pada bagian tulang kaki, dengkul dan rusuk. Semua jenis pindang baik pindang ikan atau pindang tulang semuanya sama lezatnya.
Sebagai gambaran sederhana karna saya hanya bahas sekilas bahan-bahan pindang ikan adalah cabai, bawang merah, kunyit, laos, daun salam, sare, terasi, cung kediro atau yang lebih dikenal dengan tomat ceri yang semuanya dihaluskan, irisan nanas, daun bawang. Semuanya dididihkan di air yang dicampur ikan. Biar tambah gurih ditambahkan perasan asam jawa, sedikit garam dan gula. Setelah semuanya matang sajikan pindang dalam mangkuk dan tambahkan kemangi diatasnya.
Menurut ibu saya cara pembuatan Pindang tulang tidak berbeda jauh dengan pindang ikan hanya saja di tambahkan bawang putih, jahe, dan kunyitnya tidak dihaluskan melainkan “digeprak”. Jangan takut rasanya tidak kalah lezat dengan pindang ikan.
Pindang sangat tepat dimakan saat makan siang bersama nasi putih hangat. Hhhmmmm lezaaaaat… kalau saya suka sekali makan pindang ikan yang dilengkapi dengan sambal mangga atau sambal kemang, goreng terong, lalap rebus seperti kacang panjang, dan yang paling penting tempoyak. Saya akan mencampurkan sambal dengan daging ikan pindang (kalau ada ditambahkan lagi goreng ikan patin) dalam satu tempat dan campuran ikan dan dan sambal tadi disebut juga Sambal Jo’Jo’. Kalau pertama kali melihat mungkin kawan-kawan akan bilang disgusting tapi kalau sudah coba kawan-kawan akan bilang sambel ini disgustingly delicious!!! Nah kawan selamat mencoba!! Ingat saya ya ketika makan… hohoho (sorry nih ya kemaren aku makan pindang tp lupa foto ntar klo ibuku masak pindang aku pot dah.. suwer...)

1 komentar:

  1. Waow Pindangnya terasa beda banget rasanya, enak banget kak, boleh nanya resepnya kak??

    BalasHapus